Dalam bekerja, seorang operator tidak sendiri. Diperlukan seorang juru aba – aba (signalman) berpengalaman agar terjadi keselarasan kerja antara. Untuk itu diperlukan aba –aba standard. Kecelakaan fatal telah banyak terjadi karena salah pengertian, dikarenakan aba-aba yang tidak standard, sehingga terjadi salah persepsi. Untuk itu dibuatlah satu standard khusus yang sangat simple agar tidak terjadi miskomunikasi di antara keduanya.
1. Gerakan Boom
Gerakan boom ditandai dengan ibu jari. Sedangkan arah gerakan boom hanya naik dengan turun. Gerakan boom naik ditandai oleh operator bila signalman mengacungkan ibu jari ke arah atas. Sebaliknya bila ibu jari diarahkan ke bawah, artinya signalman tersebut menghendaki agar operator menggerakkan boom turun.
2. Hoisting / Lowering
Pada proses pengangkatan barang, hoisting atau lowering ditandai de3ngan gerakan jari telunjut yang berputar. Apabila signalman menghendaki agar barang dinaikkan (hoisting), maka jari telunjuk tersebut diarahkan ke atas. Demikian sebaliknya untuk lowering, telunjuk diarahkan ke bawah sambil diputar – putar.
3. Gerakan swing
Gerakan swing/ berayun ke kiri atau ke kanan ditandai oleh signalman yang membuka telapak tangannya namun jari jari saling rapat satu sama lain dengan mengarahkan tangan ke arah kanan atau kiri ke tempat yang dikehendaki.
4. Travelling
Adakalanya posisi crane kurang pas dengan keinginan juru ikat/rigger. Untuk itu diperlukan gerakan berpindah/moving. Oleh seorang signalman gerakan moving bisa berupa gerakan tangan yang statis maupun dinamis. Untuk gerakan statis, seorang signalman cukup mengangkat tangan setinggi dada. Arah gerakan crane didasarkan pada arah telapak tangan. Bila telapak tangan signalman menghadap ke arah crane berarti signalman menghendaki agar crane bergerak mundur. Begitu pula sebaliknya.
Sementara gerakan dinamis diwujudkan dengan gerakan tangan berputar. Bila gerakan mengarah ke badan signalman, artinya crane harus beragerak mendekatinya, namun bila arah putaran menjauh dari signalman, artinya crane harus bergerak menjauh, atau dengan kata laun crane harus mundur.
5. Extending/Retracting
Aba – aba ini hanya berlaku pada tipe telescopic crane dan signalman mengepalkan empat jarinya setiap tangan. Apabila signalman mengehendaki agar operator memanjangkan boom (extending) arah ibu jari dari kedua tangan tersebut akan berlawanan(mengarah keluar). Tentu saja untuk retracting, maka ibu jari harus mengarah ke dalam atgaiu saling berhadapan
Namun jenis aba-aba itu bisa pula dilakukan hanya dengan satu tangan apabila tangan lain sedang memegang barang yang diangkat atau tali kendali. Extending boom ditandai dengan mengarahkan ibu jari ke badan signalman sendiri, sedangkan retracting apabila ibu jari diarahkan ke crane/operator.
6. Gerakan Perlahan
Secara khusus gerakan perlahan ini baik hoisting maupun lowering ditandai dengan gerakan jari memutar yang dibatasi dengan telapak tangan yang lain.
7. Gerakan Stop
Gerakan stop standard ditandai dengan mengayunkan tangan ke samping. Atau kadang-kadang juga dengan kepalan tangan di acungkan ke atas. Satu hal yang perlu diketahui, untuk gerakan emergency stop boleh dilakukan siapa saja walaupun bukan seorang signalman yang ditunjuk.
8. Gerakan lain
Ada beberapa gerakan lain yang tidak saya tuliskan di sini. Namun berdasarkan gambar di atas gerakan – gerakan itu bisa dipelajari lebih lanjut secara mandiri.
Demikian sekilas tulisan ini. Semoga bermanfaat bagi teman- teman.