Senin, 31 Januari 2011

DRAGLINE






Faktor – factor yang mempengaruhi   produktivitas dragline

1               Swing   factor
Seperti telah kita paparkan dalam table di tulisan  sebelumnya,  besar sudut swing antara area galui dan area bongkar sangbat berpengaruh terhadap produktivitas. Dalam hal ini produktivitas dragline berbanding terbalik dengan sudut yang terbentuk. Semakin besar sudut swing  maka produktivitas akan semakin kecil..
Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Cycling Time = Dig Time + Swing Time + Dumping Time + Return Time
Atau secara ringkas   CT = DT + ST +  DuT + RT
 Sebagai contoh, seorang operator menjalankan dragline dengan dig time 40 detik, swing time 8 detik,  Dumping time 6 detik dan return time  8 detik maka
CT = 40 + 8 + 6 + 8  = 62 detik atau dengan kata lain  operator tersebut memerlukan waktu 62 detik untuk satu  siklus penggalian, jadi bisa diperkirakan  produktivitasnya dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu jam, satu hari  dan seterusnya.

2.      Ukuran bucket dan panjang boom
          Dalam hal ini besar kecilnya bucket harus disesuaikan dengan kemampuan  crane  berdasarkan Load Chart yang tersedia pada masing – masing crane.Bila ukuran   bucket lebih kecil  dari ukuran yangb disarankan maka akan terjadi disefisiensi. Sedangkan apabila ukuran bucket lebih besar daripada yang disarankan maka akan terjadi tipping. Apalagi bila safety device yang berupa Limit Moment Indicator dalam crane tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik.
3.               Skill Operator
Satu hal yang sangat penting dan tidak bisa  ditinggalkan adalah keahlian seorang operator. Dewasa ini sangat sulit mencari operator crane yang  lincah mengoperasikan dragline.  Untuk itu hanya ada satu kata untuk mencapai produktivitas yang tinggi, yakni training atawa pelatihan.





Minggu, 30 Januari 2011

DRAGLINE



Salah satu kegunaan crane  dalam proyek konstruksi adalah untuk melakukian penggalian (excavation) material. Keutungan yang diperoleh pada penggalian material dengan system draqgline adalah karena  boom crane secara umum jauh lebih panjang dibandingkan alat penggali lain sdeperti excavator maupon power shovel. Namun di lain pihak  karena panjangnya boom tersebut membuat  kita harus memperhitungkan stabilitas crane, boom yang terlkalu panjang akan membuat beban (bucket) terlalu berayun karena kurangnya stabilitas.
                Bedasarkan pengalaman dari teman-teman opraqtor,  crane yang dipakai untuk kerja dragline dioperasikan  dengan sudut antara 30 – 50 derajat. Namun demu alas an stabilitas crane biasanya dioperasikan dalam sudut  40 derajat.
                Pemilihan  besar kecilnya bucket ditentukan  tingkat kesulitan dan jenis material yang akan diangkat. Bucket kecil dan ringan  digunakan untuk pemindahan material kering dan lepas.  Tapi untuk material yang  keras harus digunakan bucket yang berat, karena dalam operasinya tidak ada tenaga untuk melakukan penetrasi bucket ke dalam material selain gravitasi dan kekuatan tarik kabel drag.
                Area objek pengerukan  dengan system dragline biasanya di sebuah quarry yang luas, atau lebih sering dipakai untuk pengerukan sungai sekaligus dengan pembuatan tanggulnya. Sementara itu sudut  yang terbentuk antara objek  gali dengan area bongkar diusahakan  antara 80 – 120 derajat demi efisiensi.
                Satu hal  yang harus selalu diperhitungkan masak – masak dalam satu projek adalah tingkat produktivitas.  Banyak hal yang harus diperhitungkan dalam  dragline, antara lain panjang boom, ukuran bucket sudut swing, bank condition dan  jenis material.  Satu hal lagi yang sangat penting adalah kecakapan operator.  Dragline adalah kerja dengan crane yang  membutuhkan skill khusus bagi operatornya.  Saat ini  hanya sangat sedikit crane operator  yang mampu  menjadi operator dragline dengan baik karena pekerjaan dragline memerlukan  ketepatan momen  dalam melepas kabel drag dan  kelincahan operator dalam memperkirakan kecepatan swing.
                Produktivitas Dragline
                Produktivitas  pekerjaan dragline ditentukan oleh beberapa hal seperti kedalaman penggerukan,  kapasitas buicket, sudut putaran  dan efisiensi (menit/jam)
                P(bcm/jam) = I X D X E
                I  =  Produktivitas ideal
                D = Persentase kedalaman
                E  =  Efisiensi menit/ jam
                bcm = bank  cubic meters

JENIS
Ukuran Bucket (meter cubic)
MATERIAL
0.29
0.38
0.57
0.76
0.96
1.15
1.34
1.53
1.91
Lempung berpasir
1.5
1.7
1.8
2.0
2.1
2.2
2.4
2.5
2.6
Tanah organik
53
72
99
122
149
168
187
202
233
Pasir dan kerikil
1.5
1.7
1.8
2.0
2.1
2.2
2.4
2.5
2.6

49
69
95
118
141
160
180
195
225
Tanah umum
1.8
2.0
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
3.0
3.2

42
57
81
104
127
147
162
177
204
Lempung keras
2.2
2.5
2.7
2.8
3.1
3.3
3.5
3.6
3.8

27
42
69
85
104
123
139
150
177
Lempung basah
2.2
2.5
2.7
2.8
3.1
3.3
3.5
3.6
3.8
Dan lengket
15
23
42
58
73
85
100
112
135
Tabel: Kedalaman optimal dan produktivitas ideal (Construction Planning Equipment and Methods, 1996)

                Sementara itu kedsalaman dan sudut swing sangat dipengaruhi oleh swing factor dan kedalaman penggalian  seperti table berikut.

Kedalaman Optimal (persen)
Sudut Swing
30
45
60
75
90
120
150
180
20
1.06
0.99
0.94
0.90
0.87
0.81
0.75
0.70
40
1.17
1.08
1.02
0.97
0.93
0.85
0.78
0.72
60
1.24
1.13
1.06
1.01
0.97
0.88
0.80
0.74
80
1.29
1.17
1.09
1.04
0.99
0.90
0.82
0.76
100
1.32
1.19
1.11
1.05
1.00
0.91
0.83
0.77
120
1.29
1.17
1.09
1.03
0.98
0.90
0.82
0.76
140
1.25
1.14
1.06
1.00
0.96
0.88
0.81
0.75
160
1.20
1.10
1.02
0.97
0.93
0.85
0.79
0.73
180
1.15
1.05
0.98
0.94
0.90
0.82
0.76
0.71
200
1.10
1.10
0.94
0.90
0.87
0.79
0.73
0.69


Sementara sekian dulu.   Capek ngetik terus

Jumat, 28 Januari 2011

Tipe Crane

 Pola Dasar Crane (Wikipedia)
Self Propelled Crane (Wikipedia)



PENDAHULUAN
          Secara umum crane dikategorikan sebagai mesin yang dipergunakan untuk mengangkat beban, memindahkan secara horizontal dan menurunkannya ke tempat yang dituju dengan jangkauan terbartas. Keuntungan mekanis yang diperoleh adalah karena sebuah crane dapat mengangkat material yang  jauh di atas kemampuan manusia atau hewan.
          Pada umumnya crane  dipakai dalam pekerjaan transportasi, industry dan konstruksi. Dalam  bidang transportasi crane  digunakan untuk bongkar muat barang (loading and unloading) di pelabuhan, terminal kontener ataupun di yard.
          Crane juga merupakan perkakas krusial untuk mengangkat barang manufaktur dalam sebuah industry. Dalam hal ini biasanya yang dipakai adalah crane dalam ruangan semisal overhead crane dan jib crane dengan motor listrik  sebagai penggeraknya.
          Satu lagi, kebutuhan crane  menjadi sangat vital dalam bidang konstruksi. Saat ini sangat jarang pembangunan konstruksi besar tanpa menggunakan crane baik manual crane sederhana yang hanya menggunakan tali dan takel ataupun crane modern dengan segala atributnya. Apalagi pembangunan berskala besar, penggunaan crane mutlak diperlukan  mulai sejak pondasi sampai tahap finishing, bahkan  sampai tahap maintenance.

          TIPE CRANE
          Secara umum ada dua tipe crane yang berkembang, yakni fixed crane (crane dengan posisi tetap) dan mobile crane(crane yang dapat berpindah)
          Sebuah crane dikategorikan sebagai fixed crane apabila struktur utama crane tersebut tidak berpindah selama masa pemakaian.  Namun crane ini mempunyai system perakitan sebelum digunakan dan system pembongkaran setelah pemakaian selesai
          Beberapa crane yang masuk dalam kategori fixed crane antara lain
1.   Tower crane
2.   Pedestal  crane
3.   Gantry crane
4.   Overhead crane
5.   Jib crane
6.   Stacker crane
Selain beberapa jenis crane  di atas masih ada beberapa crane untuk kerdja spesifik seperti floating crane, luffing crane, hammerdead crane dan sebagainya.

 Crawler/Kelabang sebagai Undercarriege( Wikipedia)
Mobile crane
Mobile crane adalah sebuah mesin yang mempunyai struktur lengkap sebuah crane dan  dapat dipindahkan dengan mudah karena dukungan roda penggerak.  Dari segi roda penggeraknya crane jenis ini dibedakan crane beroda crawler (kelabang) dan rane beroda ban.
Crawler crane atau sering disebut crane beroda rantai, merupakan sebuah crane dengan crawler terdiri atas satu set  track yang menempel pada link untuk bergerak /berpindah dengan merayap.  Perpindahan dilakukan sdengan ccara tram motor memutar track pada sproketnya.
Pada umumnyacrane crawler mempunyai kapasitas pengangkatan yang besar sibandingkan  jenis crane beroda  ban. Namun karena berat mesin dan lambannya pergerakan crawler menjadi satu kekurangan bagi crane jenis ini. Untuk  memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain diperlukan biaya ekstra dan peralatan yang banyak seperti trailer dan crane lain karena crane ini harus dibongkar.
Kelebihannya, crane jenis ini terkenal sangat stabil dan lebih tangguh serta sanggup mengangkat beban sambil bergerak(moving) karena tidak memakai outrigger.
Biasanya crane crawler menggunakan boom tipe lattice (kisi). Walaupun boom tipe ini sangat merepotkan  saat pembongkaran dan  pemasangan,  namun crane dengan boom tipe ini sangat cocok  digunakan  untuk berbagai keperluan kerja berat (heavy duty crane) seperti clampshell, dredging, piling, dragline, hammerhead crane dan kerja-kerja berat lain  termasuk di tempat-tempat yang terlalu ekstrim namun memerlukan kestabilan tinggi seperti di atas  barge (ponton) ataupun diikatkan di kapal menjadi pedestal crane.

Bersambung