Rabu, 20 Juni 2012


KOMPONEN CRANE





Beberapa waktu  lalu pennulis sempat mendapat email yang menanyakan komponen crane. Dalam kesempatan ini penulis mencoba memberikan sebuah gambar beserta  nama-nama kopmponennya yang diambil dari wikipedia. 

Namun penulis masih merasa  hal ini belum bisa menjawab atas pertanyaan yang diajukan. Keterbatasan waktu ternyata bukan hanya ganjalan tetapi  juga sangat menjadi hambatan dalam menambah postingan.

Di lain hari penulis akan berusaha meng-up grade tgulisan ini untuk menjadi lebih sempurna. Sumbang saran sangat saya harapkan

Jumat, 20 April 2012

     
SAFE LOAD INDICATOR  /  LOAD MOMENT INDICATOR



   



Salah satu kecelakaan yang mengakibatkan kerugian besar dan bahkan sampai fatal  adalah karena beban overload  dari sebuah crane.   Seperti halnya mesin lain, crane mempunyai batas dalam mengangkat barang, tergantung kapasitasnya.
Pada umumnya crane dilengkapi dengan  load chart/ daftar beban. Namun  bukan hanya kadang- kadang,  sangat banyak operator crane dan rigger sering mengabaikan  hal ini. Apalagi bila beban tidak kita ketahui dengan jelas  beratnya.  Untuk ituj SLI atau sering juga disebut LMI (Load Moment Indicator) diciptakan sebagai safety device.
Ada tiga jenis SLI yang kita kenal selama ini yakni
1.      System elektronis
2.      Sistem mekanis
3.      Sistem hidrostatis
PAT Krueger Mark 4K User-friendly graphic console with three large display options
       
  Dewasa  ini seiring perkembangan zaman sistem – sistem tersebut sudah dipadukan untuk mencapai    tingkat keselamatan yang  maksimal.
Adapun fungsi SLI secara sederhana bertujuan sebagai berikut
1.      Mengetahui berat barang
2.      Mengetahui panjang dan sudut boom
3.      Mengetahui radius kerja
4.      Memberikan peringatan  kepada operator apabila beban mendekati overload dengan ditandai adanya signal visual dan audio
Sementara itu warning yang diberikan  SLI/LMI dalam menginformasikan  kepada operator adalah
1.      Lampu hijau – menyala selama crane  dalam keadaan stand bye dan  bekerja dalam safe condition di mana barang yang diangkat crane masih berada di bawah beban SWL
2.      Lampu kuning – menyala apabila beban mencapai area kritis. Batas kritis ini berbeda pada setiap crane,  tergantung manufaktur. Namun pada umumnya lampu kuning menyala bila beban  mencapai antara 90% sampai 99% SWL dan berlaku  paada setiap pengoperasian baik static lifting maupun dynamic lifting.
3.      Lampu  merah menyala dan signal audio berbunyi bila beban mencapai 100%  SWL . pada saat itu semua handel crane akan berhenti dan gerakan crane yang bisa dilakukan adalah lowering, naik boom dan swing.  Juga gerakan retract boom pada  crane teleskopik.

Dalam menghadapi kondisi ini memang setiap crane  dibekali dengan kunci by pass. Beberapa operator nakal juga sering menggunakannya  apabila beban sudah mencapai 100% SWL karena berkeyakinan bahwa  secara teoretis crane masih mempunyai 15 % dari beban jungkit (tipping condition).   Pada dasarnya perbuatan semacam ini justru akan sangat membahayakan karena kemungkinan akan berpengaruh pada struktur mesin. Di samping itu juga akan memberikan resiko lebih karena sngat besar terjadi tipping dan akan menimbulkan kerugian banyak pihak.  Untuk itu penggunaan kunci by pass sangat tidak diseyogyakan, kecuali bagi mekanik pada saat perbaikan.

Satu hal tak boleh kita lupakan dalam kaitan dengan SLI / LMI adalah penyetelan / setting yang tepat pada saat memulai  setiap pekerjaan.  Laporkan kepada atasan bila ternyata SLI / LMI tidak berfungsi dengan  semestinya karena nyawa operator dan rigger akan terlindungi dari kecelakaan  yang mungkin akan terjadi saat  beban berlebih. Satu hal lagi penting untuk diperhatikan,  seorang operator tidak diseyogyakan mengkalibrasi SLI/LMI sehabis perbaikan. Kalibrasi SLI / LMI hanya boleh dilakukan oleh ahlinya dan yang ditunjuk pihak perusahaan

Rabu, 28 Maret 2012

RIGGING PLAN




Dalam proses pemindahan barang satu hal yang tak boleh dilupakan adalah perencanaan. Tanpa perencanaan yang  matang proses rigging memang  dapat berhasil. Namun satu hal akan lepas dari pengamatan kita. Yakni keselamatan.  Apalah  artinya pekerjaan berlangsung dengan lancar bila keselamatan  diabaikan? Mengapa hal ini terjadi?  Tentu saja tanpa perencanaan matang, pekerjaan hanya berlangsung spontanitas dan bersifat improvisatif.
Pengumpulan informasi
Beberapa informasi sangat penting demi keberlangsungan pekerjaan secara simultan, baik tempat, metoda pengangkutan, material dan segala sesuatu yang sangat dan saling berhubungan satu sama lain.
1.       Info dari vendor. Gambaran umum dari vendor sangat penting intuk diketahui terutama packing list karena biasanya dari situ seorang rigger dapat mengetahui beberapa kondisi seperti  berat, dimensi, dan bahkan system pengangkatan yang diseyogyakan.
2.      Data lapangan tak kurang pentingnya. Identifikasi lapangan sangat diperlukan  demi optimalisasi kerja seperti arah angin, cuasa serta daya dukung tanah sebagai landasan crane. Beberapa kecelakaan terjadi karena  para pekerja baik operator maupun rigger yang kurang concern terhadap masalah ini
3.       Timing. Harus diperhatikan pula proses pengangkatan dengan crane --– terutama material besar dan berat---sangat dipengaruhi  pemilihan waktunya. Mungkin hanya sedikit orang mau dan mampu berfikir tentang hal ini. Namun justru hal  sepele sering membuat pekerjaan tertunda atau bahkan sering gagal total. Sebagai contoh, dalam dunia proyek sering terjadi operator crane marah dan merasa jengkel  hanya karena proses pengangkatan barang dianggap terlalu lambat sehingga jadwal makan siang tertunda. Menurut  pengalaman  berdasar pengamatan penulis, kecelakan yang disebabkan human error banyak terjadi  sesaat sebelum  jam istirahat siang, sesaat sebelum jam pulang,  beberapa hari sebelum cuti dan sehari sebelum day off.
4.       Data lain.  Di samping hal hal yang tersebut di atas juga diperlukan data lain yang pantas dipakai sebagai bahan pertimbangan antara laiun data gedung, data crane, jumlah personil dan lain-lain. Seorang rigging planner harus benar – benar menyadari bahwa proses rigging harus berlangsung dengan cepat, tepat dan aman. Tidak perlu ada pengawasan berlebihan karena beban psikis para pekerja justru akan merasa tertekan.  Kerjakan dengan satu coordinator yang memang telah ahli dalam bidangnya
Demikian  beberapa hal yang perlu  diperhatikan pada proses rigging. Satu kata kunci yang harus diperdhatikan adalah  kecdermatan dan kerja sama yang  baik dari semua pihak. Insyaallah, apabila pekerjaan dilakukan secara terencana maka semua akan lancer dan produktivitas yang tinggi akan menjadi hasilnya. Wassalam

Jumat, 27 Januari 2012

PRINSIP DASAR RIGGING





                Dalam  pekerjaan sehar-hari seorang operator crane tidak bisa lepas dengan aktifitas ikat mengikat atau yang lebih dikenal dengan  sebutan rigging.  Secara  teoretis rigging boleh diartikan  sebagai  suatu kerja sistematis dan terencana untuk memindahkan obyek angkat dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan satu atau lebih alat
                Dalam aplikasi di lapangan, pekerjaan rigging dibatasi  aturan tentang penggunaan peralatan kerja. Fungsinya bukan hanya untuk keselamatan juru ikat(rigger) saja,  namun juga menyangkut keselamatan pekerja lain yang ada di sekitarnya, dan tentu saja terhadap alat bantu angkat yang dipergunakan. Untuk itu ada  beberapa hal berikut yang harus diperhatikan
1.       Hanya seorang signalman (juru aba aba),  boleh memberikan signal kepada  operator crane  dan dilakukan oleh orang  berkualifikasi dan ditunjuk oleh operator crane atau  atasan dengan menjalin komunikasi tepat dengan operator crane tersebut.
2.       Sebelum memindahkan beban, rigger harus tahu ke arah mana beban akan dipindahkan dan memastikan  beban tersebut aman tidak tersangkut  dengan benda lain yang ada di sekitarnya.
3.       Seorang rigger harus sudah familiar dengan peralatan yang akan digunakan termasuk system control dalam pengoperasian alat-alat yang dipakai
4.       Pengoperasian peralatan harus oleh orang yang terlatih atau sudah ditraining  dan ditunjuk untuk pekerjaan tersebut.
5.       Rigger harus  memastikan tidak ada pekerja lain pada poisisi membahayakan pada waktu pengangkatan beban
6.       Tidak dibenarkan mengangkat beban  di atas orang lain yang sedang bekerja
7.       Jangan bekerja di bawah beban  yang sedang diangkat  sebelum ada penyangga yang telah dipersiapkan dan disetujui atasann untuk keselamatan  bersama
8.       Pada pengangkatan benda panjang, apalagi di tempat sempit tali penuntun (tag line) harus digunakan  yang diikatkan pada salah satu atau kedua ujung benda yang  diangkat
9.       Pada saat mengangkat dan meletakkan beban harus dilakukan dengan perlahan  agar tidak terjadi kerusakan beban ataupun benda lain di sekelilingnya
10.   Ri8gger bertanggung jawab penuh dalam pekerjaannya dan tidak meninggalkan  beban yang  sedang / masih tenagkat untuk melakukan pekerjaan lainnya
11.   Rigger dan operator crane harus memusatkan perhatian pada pekerjaan  yang sedang dilakukan dan berusaha untuk tidak terganggu dengan kegiatan  sekitar yang dapat mempengaruhi konsentrasi
12.   Tetap selalu berhati – hati agar tangan, jari,  kaki dan anggota badan lain tidak terjepit
13.   Dan lain – lain
Demikian beberapa hal yang perlu diingat oleh crane operator dan rigger demi tercapainya kerja  produktif namun  tetap selamat.  Hanya keselamatan yang  utama. Yang lain memang penting namun apalah artinya pekerjaan selesai dengan produksi  melimpah tanpa ditunjang keselamatan.