Sejarah Modern Tali Kawat Baja
(Wire Rope)
Oleh
: Donald Sayenga
Jauh
sebelum saat ini ( antara tahun 1600-1700an) hampir sebagian besar terobosan
teknis dalam bidang wire rope telah ditemukan di Eropa. Hal ini diikuti oleh
periode 40 tahun yang luar biasa antara 1849-1889, saat kebanyakan bentuk dasar
dari wire rope yang masih digunakan sampai saat ini di seluruh dunia dirancang
di Amerika Serikat.
Permulaan
Tali Kawat (wire rope) di Jerman dan Inggris
Wire
rope yang pertama digunakan dalam era modern, digunakan dalam poros vertical
sebagai kabel pengangkat di sebuah tambang perak di gunung Harz Jerman pada
tahun 1834 sampai 1854, masih berupa penemuan berteknologi sederhana. Tiga
potong kawat besi tempa, semua dalam ukuran yang sama, dipilin satu sama lain
menggunakan tangan, membentuk sebuah jalinan. Berikutnya, tiga atau empat
jalinan yang sama dipilin kembali dengan cara yang sama untuk membuat tali.
Proses ini serupa dengan tehnik pembuatan tali rami di masa prasejarah.
Wire
rope buatan tangan ini, yang kemudian dikenal sebagai Tali Albert (dinamai
sesuai nama William Albert, pekerja Tambang Harz yang menemukannya pertama
kali), tidak terlalu fleksibel karena kawat-kawatnya berukuran relatif besar
dan kaku. Tapi wire rope tersebut telah mampu memberikan manfaat yang lebih
baik dibanding rantai ataupun tali rami, pada penggunaan kerekan, drum, ataupun
roda yang besar. Rantai cenderung patah tanpa tanda-tanda sebelumnya, dan tali
rami mudah membusuk pada keadaan lembab. Sayangnya, proses pembuatan tali
Albert yang tidak praktis dan memakan waktu menjadi penyebab kurangnya uji coba
pada pemakaian atau aplikasi lain dari tali ini. Beberapa versi dari tali ini
telah diuji, tapi tidak satupun yang memiliki inti dalam yang bisa mendukung
jalinan diluarnya. Percobaan pertama dilakukan pada tahun 1834, lalu terabaikan
sampai setelah tahun 1850an.
Disaat
Jerman berhasil mengembangkan pemakaian wire rope di tambang Harz, seorang
penemu yang berasal dari kota London, Andrew Smith, bereksperimen dengan
berbagai cara untuk mengaplikasikan wire rope pada pemakaian di kapal. Dia
memproduksi beberapa macam wire rope untuk tujuan tersebut, menggunakan teknik
alur tali seperti yang ada di industri pemintalan tali rami. Pada tahun 1840,
sebuah sistem transit cepat baru, yang dikenal sebagai Blackwall Railroad,
dibuka untuk bisnis di London. Smith lantas mengganti wire ropenya dengan rami
untuk digunakan di sistem baru tersebut.
Sementara
itu, orang Inggris lain bernama Robert Newall, mempelajari tentang Tali Albert.
Dia mulai merancang sebuah cara untuk membuat wire rope ini di pabrik dengan
menggunakan mesin, dan bukan dengan tangan lagi. Wire ropenya diuji coba dengan
sukses di Blackwall Railroad, tetapi Smith menentang Newall dalam perang hak
paten di pertengahan 1840an, dimana akhirnya Newall yang menang. Perusahaan
yang didirikan oleh Smith dan Newall akhirnya bergabung, dan masih tetap
beroperasi sampai saat ini.
Tidak
lama kemudian Smith meninggalkan Inggris untuk pergi ke California, Amerika,
dalam perburuan Emas. Wire rope gaya Newall, yang terdiri dari enam jalin yang
masing-masing mengandung inti fiber/serat, dan melilit inti pusat
fiber/seratnya, segera saja mendominasi pasar Inggris. Pada dasarnya,
kontribusi terbesar Inggris pada industri wire rope ini adalah ide pembuatan
jalinan dengan memakai mesin yang disebut “Strander.”
Tali
Kawat (wire rope) dan Jalur Kereta di Amerika
Kabar
tentang percobaan Jerman dan Inggris menyebar dengan cepat ke Amerika Serikat.
Sebelum munculnya lokomotif uap bertekanan tinggi, jalur kereta api pertama
mengatasi masalah elevasi yang lebih tinggi dengan menggunakan kombinasi
kerekan tali rami dan memanfaatkan gravitasi, dioperasikan seperti system
pengangkatan ski modern.
Di
Pennsylvania, sistem transportasi antar negara bagian yang dikenal sebagai
Allegheny Portage RR sepakat untuk menguji wire rope buatan tangan di tahun
1842 sebagai pengganti tali rami yang mudah membusuk setelah penggunaan lebih
dari satu tahun. Uji coba tersebut berhasil, sehingga Portage kemudian beralih
pada wire rope.Wire rope baru tersebut menarik perhatian Morris Transportation
System di New Jersey, dan sejumlah perusahaan transportasi tambang batubara
lain termasuk Delaware & Hudson Co. di New York dan Lehigh Co. di
Pennsylvania. Wire rope ini dibuat oleh seorang surveyor bernama John Roebling.
Meski dia membuat wire rope tersebut dengan menggunakan tangan, seperti Tali
Albert, tetapi dia juga mengadopsi sistem enam jalinan dengan inti di tengahnya
yang di temukan oleh Smith dan Newall. Hanya saja untuk inti wire rope yang dibuatnya dia juga menggunakan kawat dan
bukannya tali, yang ukurannya persis sama. Masing-masing berjumlah 19 kawat.
Roebling
segera menyadari kalau proses menjalin 19 kawat bersamaan ternyata menciptakan
bentuk heksagonal dan bukannya lingkaran. Diapun melakukan beberapa eksperimen
dengan menggunakan mesin untuk membuat jalinan yang lebih bundar. Sementara itu
salah satu pelanggannya , Lehigh Co. bergerak lebih cepat dengan membuat pabrik
wire ropenya sendiri di tahun 1848. Pabrik ini masih beroperasi bersamaan
dengan Wilkes-Barre, Pa. dan Roebling yang akhirnya berhenti sebagai surveyor,
berkonsentrasi pada pembuatan wire rope dengan membuat pabrik yang besar di
Trenton, N,J pada tahun 1849.
Konstruksi
Tiga Ukuran Roebling
Pada
saat pabriknya mulai beroperasi di Trenton, Roebling mencapai kemajuan pertama
dalam teori pembuatan wire rope di Amerika. Menyadari kalau penyimpangan bentuk
enam jalinan wire rope bisa disiasati dengan mengkombinasikan kawat dengan
diameter berbeda di setiap jalinannya, dia merancang konstruksi tiga ukuran
(sekarang disebut sebagai Warrington Construction). Dimulai dengan membuat 7
jalinan kawat yang terdiri dari 1 ukuran yang sama, Roebling menambahkan
lapisan luar yang berisi 12 kawat dengan 2 alternatif ukuran berbeda.
Setelah
berbagai tes, wire rope tiga-ukuran Roebling bisa memberikan pelayanan yang
lebih baik pada beberapa penggunaan. Meski ide awalnya hanyalah mendapatkan
bentuk yang lebih bundar, jalinan yang baru ternyata memberikan efek yang lebih
signifikan. Karena berkurangnya celah antara jalinan itu sendiri, memungkinkan
jalinan dibuat dengan prinsip yang dikenal sebagai “putaran yang sama/equal
lay” yang menciptakan dukungan yang lebih baik pada kawat tanpa menimbulkan
gesekan internal. Pentingnya putaran yang sama/equal lay ini semula tidak
terlalu jelas sampai diperkenalkannya Strander /penjalin modern berkecepatan
tinggi di tahun 1850an.
Sayangnya,
dalam sebuah kecelakaan dengan mesin yang diciptakannya, lengan dan bahu
Roebling hancur di tahun 1849. Dan perlu beberapa tahun sampai ia kembali
pulih. Selama perode ini, dia mengalihkan perhatiannya pada kontruksi kabel
jembatan bersuspensi, yang membuat namanya terkenal sampai sekarang. Perubahan
fokus ini membuatnya berhenti mengeksplorasi lebih lanjut tentang kawat tiga
–ukurannya. Dan sewaktu kontruksi tersebut akhirnya diperkenalkan dengan nama
Warrington, banyak orang mengira kalau kalau kontruksi tersebut adalah penemuan
orang Inggris. Roebling tidak pernah mematenkan pencapaiannya tersebut, jadi
sejarah penemuannya itu tetap kabur.
Sementara
itu, selama pemulihan Roebling, tehnik pembuatan wire rope versi Inggris
diperkenalkan di California. Penemunya, Andrew Smith, telah kembali ke Inggris
pada tahun 1853, tapi anaknya, Andrew H Smith tetap tinggal di California untuk
mencari peruntungannya di tambang emas. Setelah masa yang sulit selama beberapa
tahun, dia pindah ke San Francisco, mengganti namanya menjadi A.S Hallidie, dan
meluncurkan bisnis wire rope di tahun 1857. Hallidie mengabdikan dirinya untuk
perbaikan konsep kawat trem untuk tambang emas dan perak di California dan
Nevada.
Jalur
trem untuk pertambangan karya Hallidie sukses di tahun 1860an. Dia juga membuat
jembatan-jembatan berkabel suspensi dalam jumlah besar, dan merancang jalinan
berputaran sama/equal lay versinya sendiri. Dalam beberapa hal, metode Hallidie
lebih baik ketimbang metode tiga ukuran Roebling, kecuali pada bagian biaya dan
pembuatannya yang lebih sulit. Mengesampingkan semua hal ini, Hallidie lebih
dikenal baik dalam mengadaptasi kabel jalur trem pertambangannya ke sistem
jalan raya di San Francisco di tahun 1872, dan terciptanya sistem mobil berkabel
yang terkenal.
Hak
Paten Thomas Seale
Sistem
mobil berkabel Hallidie di jalan Clay segera berhasil sebagai sebuah sistem
transportasi. Tak lama, para pesaing segera ikut bergabung di bisnis yang sama
di jalan lain di sekitar situ. Mobil kabel berbeda dengan trem, karena tali
yang digunakan lebih terbebani oleh kondisi pemakaian yang lebih berat.
“Starting dan stopping” yang konstan pada mobil kabel dengan “sliding
grip”(cengkraman geser) , dipadukan dengan roda belok mengharuskan kabel bawah
tanah menyesuaikan diri dengan permukaan jalan, menyebabkan wire rope cepat
rusak. San Francisco, segera saja menjadi pasar wire rope terbesar dunia.
Salah
satu pesaing terbesar Hallidie adalah Leland Stanford yang kaya raya. Dia telah
ikut terlibat dalam berbagai proyek jalan kereta api antar benua yang sangat
sukses. Stanford berniat membuat jalur mobil berkabelnya, California Street,
menjadi yang terbaik di kota itu. Untuk mewujudkannya, dia menyewa seorang
kontraktor bernama Thomas Seale untuk menjadi kepala pengawasnya. Terlahir di
Irlandia, Thomas Seale telah datang bersama saudaranya ke California untuk
perburuan emas, dimana mereka meraih kekayaan dengan memperbagus jalan dekat
perairan San Francisco. Kakak beradik Seale memiliki pertanian yang cukup besar
yang berdekatan dengan pertanian milik Stanford di Palo Alto.
Kontruksi
tali tiga ukuran Roebling tidak cocok untuk pemakaian di mobil berkabel, karena
kabel kecil di lapisan luar akan cepat menjadi aus, rusak, dan kusut di dalam
tabung bawah tanah. Penemu Inggris bereksperimen dengan bentuk elips dan
segitiga untuk mengatasi masalah ini. Wire rope yang kemudian disebut kawat
ceper
atau Flattened strands, menunjukkan kemajuan
sewaktu diuji, tetapi terlalu mahal untuk diproduksi. Pada akhirnya, besarnya permintaan
untuk wire rope ini di San Francisco menstimulasi intensnya persaingan antara
Roebling dengan Hallidie, dan membuat harga turun.
Permintaan
mobil kabel semakin tersebar ke seluruh Amerika, karena kota-kota lain sudah
mulai menerapkan sistem mobil kabel di tahun 1870 dan 1880an. Ketiga penghasil
wire rope yang ada sudah tidak lagi mampu menampung semua permintaan, yang
membuat banyak perusahaan lain ikut terjun ke bisnis pembuatan wire rope. Di
San Francisco, masalah waktu pemakaian wire rope yang pendek , di tanggulangi
oleh Thomas Seale, dimana solusi yang ditawarkannya menjadi jawaban atas
masalah keausan bagian luar kawat, dikombinasikan dengan roda/sheave
berdiameter kecil yang memilliki lengkungan balik ganda.
Hak
paten Seale ( April 1885) didasarkan pada susunan ulang ketiga ukuran kawat
yang seluruh polanya berbeda, sehingga kawat terbesar berada bersisian dibagian
luar jalinan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ketahanan yang lebih terhadap
gesekan tanpa kehilangan fleksibiltasnya. Yang lebih penting, hak paten
dijabarkan, untuk pertama kalinya, atas dasar konsep jalinan dengan putaran
yang sama/equal lay, yang merupakan pendekatan dengan konsep tiga ukurannya
Roebling, tapi belum dijelaskan sebagai solusi atas masalah goresan-goresan pada
kawat internal.
Catatan
Seale telah menghilang dan rincian rancangan kontruksinya yang terkenal tidak
pernah diketahui.
Hak
Paten Kawat Filler James Stone
Kebanyakan
perusahaan produsen wire rope, termasuk Roebling, mengadopsi prinsip-prinsip
Seale, meskipun sangat jelas tipe jalinan Seale yang jauh lebih tahan gesekan
memiliki kecenderungan kurang fleksibel dan juga tidak terlalu tahan tekukan.
Analisa lebih lanjut diberikan oleh James B. Stone , yang merupakan pengawas
pada perusahaan Washburn & Moen di Worchester, Mass. Di sekitar tahun
1880an. (Washburn &Moen kemudian lebih dikenal sebagai American Steel &
Wire, dan setelah tahun 1900an telah menjadi salah satu konglomerat penting
yang kemudian dikenal sebagai United State Steel.)
Stone
telah menemukan alat Stranding (penjalinan) yang berkecepatan tinggi untuk
pabrik wire rope. Dia juga telah mempelajari beberapa sistem mobil berkabel
dengan lebih rinci, dan berkesimpulan kalau empat ukuran berbeda dari kawat,
bukan tiga, dibutuhkan untuk menciptakan faktor pengisi yang sempurna untuk
kepadatan jalinan (strand). Kawat terkecil, dikenal sebagai filler wire (kawat
pengisi), dimasukkan ke dalam wire rope sebagai bantalan/pencegah gesekan.
Setelah
bermain dengan konsep tersebut, Stone menyadari bahwa enam filler (pengisi)
menjadi kunci untuk membuat bentuk bundar (lingkaran), putaran jalinan yang
sama pada kecepatan tinggi dari 19 kawat yang hampir sama ukurannya. Hak paten
James Stone (3 Desember 1889) mendeskripsikan apa yang kemudian dikenal sebagai
konstruksi 6x25 FI.
Perkembangan
yang berarti dari kontruksi wire rope Amerika tidak dapat diremehkan. Saat ini,
kontruksi 6x25 FI milik James Stone adalah kontruksi yang paling banyak
digunakan dalam pemakaian yang luas/umum. Konstruksi Thomas Seale yang juga
sudah dipatenkan , juga banyak digunakan, terutama dalam penggunaan yang banyak
timbul gesekan atau pengikisan yang berat. Dan konstruksi tiga ukuran
“Warrington” nya John Roebling populer untuk wire rope berdiameter kecil dimana
kawat pengisi (filler wire) tidak dapat diaplikasikan.
Saat
mobil berkabel Hallidie digantikan oleh mobil dengan rel bertenaga listrik,
diapun tersingkir dari bisnis yang kini dikuasai oleh General Motors dan Ford,
kecuali di kota asalnya, San Francisco. Saat ini, terkadang para pengendara
yang terjebak macet di jalan mempertanyakan kebijakan penghilangan mobil
berkabel, tapi inovasi dalam prinsip konstruksi wire rope yang diambil dari
eksperimen transportasi di Amerika Serikat telah memberikan banyak manfaat bagi
penggunanya dimana-mana.
Diambil
dari www.saminfo.com/wirerope4.htm
Demikian tulisan ini saya ambil untuk bisa dipelajari teman - teman. Buat Bung Donald saya ucapkan terima kasih atas ilmunya sehingga kami para operator crane bisa nertambah pengetahuan
Demikian tulisan ini saya ambil untuk bisa dipelajari teman - teman. Buat Bung Donald saya ucapkan terima kasih atas ilmunya sehingga kami para operator crane bisa nertambah pengetahuan
Thanks Pak, Ijin CoPAS ya...
BalasHapusThanks for all ..........................
BalasHapusthanks artikelnya mas Agus Cara memilih kawat seling
BalasHapus